Senin, 20 Februari 2012

REVOLUSI


Perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang memengaruhi sistem sosialnya, termasuk nilai, sikap-sikap sosial, dan pola perilaku di antara kelompok-kelompok dalam masyarakat
Definisi dan pengertian tentang perubahan sosial menurut para ahli diantaranya adalah sebagai berikut :
  1. Kingsley Davis: perubahan sosial merupakan perubahan-perubahan yang terjadi dalam struktur dan fungsi masyarakat.
  2. William F. Ogburn: perubahan sosial adalah perubahan yang mencakup unsur-unsur kebudayaan baik material maupun immaterial yang menekankan adanya pengaruh besar dari unsur-unsur kebudayaan material terhadap unsur-unsur immaterial.
  3. Mac Iver: perubahan sosial adalah perubahan-perubahan yang terjadi dalam hubungan sosial (social relation) atau perubahan terhadap keseimbangan (equilibrium) hubungan sosial.
  4. Gillin dan Gillin: perubahan sosial adalah perubahan yang terjadi sebagai suatu variasi dari cara hidup yang telah diterima karena adanya perubahan kondisi geografi, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi, maupun adanya difusi atau penemuan-penemuan baru dalam masyarakat.
Tidak semua gejala-gejala sosial yang mengakibatkan perubahan dapat dikatakan sebagai perubahan sosial, gejala yang dapat mengakibatkan perubahan sosial memiliki ciri-ciri antara lain.
1.      Setiap masyarakat tidak akan berhenti berkembang karena mereka mengalami perubahan baik lambat maupun cepat.
2.      Perubahan yang terjadi pada lembaga kemasyarakatan tertentu akan diikuti dengan perubahan pada lembaga-lembaga sosial lainnya.
3.      Perubahan sosial yang cepat dapat mengakibatkan terjadinya disorganisasi yang bersifat sementara sebagai proses penyesuaian diri.
4.      Perubahan tidak dibatasi oleh bidang kebendaan atau bidang spiritual karena keduanya memiliki hubungan timbal balik yang kuat.
Berdasarkan cepat lambatnya, perubahan sosial dibedakan menjadi dua bentuk umum yaitu perubahan yang berlangsung cepat dan perubahan yang berlangsung lambat. Kedua bentuk perubahan tersebut dalam sosiologi dikenal dengan revolusi dan evolusi.
PEMBAHASAN
Perubahan revolusi merupakan perubahan yang berlangsung secara cepat dan tidak ada kehendak atau perencanaan sebelumnya. Secara sosiologis perubahan revolusi diartikan sebagai perubahan-perubahan sosial mengenai unsur-unsur kehidupan atau lembaga- lembaga kemasyarakatan yang berlangsung relatif cepat. Dalam revolusi, perubahan dapat terjadi dengan direncanakan atau tidak direncanakan, dimana sering kali diawali dengan ketegangan atau konflik dalam tubuh masyarakat yang bersangkutan.
Revolusi tidak dapat terjadi di setiap situasi dan kondisi masyarakat. Secara sosiologi, suatu revolusi dapat terjadi harus memenuhi beberapa syarat tertentu, antara lain adalah:
·                     Ada beberapa keinginan umum mengadakan suatu perubahan. Di dalam masyarakat harus ada perasaan tidak puas terhadap keadaan, dan harus ada suatu keinginan untuk mencapai perbaikan dengan perubahan keadaan tersebut.
·                     Adanya seorang pemimpin atau sekelompok orang yang dianggap mampu memimpin masyarakat tersebut.
·                     Pemimpin tersebut dapat menampung keinginan-keinginan tersebut, untuk kemudian merumuskan serta menegaskan rasa tidak puas dari masyarakat, untuk dijadikan program dan arah bagi geraknya masyarakat.
·                     Pemimpin tersebut harus dapat menunjukkan suatu tujuan pada masyarakat. Artinya adalah bahwa tujuan tersebut bersifat konkret dan dapat dilihat oleh masyarakat. Selain itu, diperlukan juga suatu tujuan yang abstrak. Misalnya perumusan sesuatu ideologi tersebut.
·                     Harus ada momentum untuk revolusi, yaitu suatu saat di mana segala keadaan dan faktor adalah baik sekali untuk memulai dengan gerakan revolusi. Apabila momentum (pemilihan waktu yang tepat) yang dipilih keliru, maka revolusi dapat gagal.
Revolusi adalah perubahan sosial dan kebudayaan yang berlangsung secara cepat dan menyangkut dasar atau pokok-pokok kehidupan masyarakat. Di dalam revolusi, perubahan yang terjadi dapat direncanakan atau tanpa direncanakan terlebih dahulu dan dapat dijalankan tanpa kekerasan atau melalui kekerasan. Ukuran kecepatan suatu perubahan sebenarnya relatif karena revolusi pun dapat memakan waktu lama. Misalnya revolusi industri di Inggris yang memakan waktu puluhan tahun, namun dianggap 'cepat' karena mampu mengubah sendi-sendi pokok kehidupan masyarakat —seperti sistem kekeluargaan dan hubungan antara buruh dan majikan— yang telah berlangsung selama ratusan tahun. Revolusi menghendaki suatu upaya untuk merobohkan, menjebol, dan membangun dari sistem lama kepada suatu sistem yang sama sekali baru. Revolusi senantiasa berkaitan dengan dialektika, logika, romantika, menjebol dan membangun.
Dialektika revolusi mengatakan bahwa revolusi merupakan suatu usaha menuju perubahan menuju kemaslahatan rakyat yang ditunjang oleh beragam faktor, tak hanya figur pemimpin, namun juga segenap elemen perjuangan beserta sarananya. Logika revolusi merupakan bagaimana revolusi dapat dilaksanakan berdasarkan suatu perhitungan mapan, bahwa revolusi tidak bisa dipercepat atau diperlambat, ia akan datang pada waktunya. Kader-kader revolusi harus dibangun sedemikian rupa dengan kesadaran kelas dan kondisi nyata di sekelilingnya. Romantika revolusi merupakan nilai-nilai dari revolusi, beserta kenangan dan kebesarannya, di mana ia dibangun. Romantika ini menyangkut pemahaman historis dan bagaimana ia disandingkan dengan pencapaian terbesar revolusi, yaitu kemaslahatan rakyat. Telah banyak tugu peringatan dan museum yang melukiskan keperkasaan dan kemasyuran ravolusi di banyak negara yang telah menjalankan revolusi seperti yang terdapat di Vietnam, Rusia, China, Indonesia, dan banyak negara lainnya. Menjebol dan membangun merupakan bagian integral yang menjadi bukti fisik revolusi. Tatanan lama yang busuk dan menyesatkan serta menyengsarakan rakyat, diubah menjadi tatanan yang besar peranannya untuk rakyat, seperti di Bolivia, setelah Hugo Chavez menjadi presiden ia segera merombak tatanan agraria, di mana tanah untuk rakyat sungguh diutamakan yang menyingkirkan dominasi para tuan tanah di banyak daerah di negeri itu.
Dalam pengertian umum, revolusi mencakup jenis perubahan apapun yang memenuhi syarat-syarat tersebut. Misalnya Revolusi Industri yang mengubah wajah dunia menjadi modern. Dalam definisi yang lebih sempit, revolusi umumnya dipahami sebagai perubahan politik.
Sejarah modern mencatat dan mengambil rujukan revolusi mula-mula pada Revolusi Perancis, kemudian Revolusi Amerika. Namun, Revolusi Amerika lebih merupakan sebuah pemberontakan untuk mendapatkan kemerdekaan nasional, ketimbang sebuah revolusi masyarakat yang bersifat domestik seperti pada Revolusi Perancis. Begitu juga dengan revolusi pada kasus perang kemerdekaan Vietnam dan Indonesia. Maka konsep revolusi kemudian sering dipilah menjadi dua: revolusi sosial dan revolusi nasional.
Pada abad 20, terjadi sebuah perubahan bersifat revolusi sosial yang kemudian dikenal dengan Revolusi Rusia. Banyak pihak yang membedakan karakter Revolusi Rusia ini dengan Revolusi Perancis, karena karakter kerakyatannya. Sementara Revolusi Perancis kerap disebut sebagai revolusi borjuis, sedangkan Revolusi Rusia disebut Revolusi Bolshevik, Proletar, atau Komunis. Model Revolusi Bolshevik kemudian ditiru dalam Perang Saudara Tiongkok pada 1949.
Karakter kekerasan pada ciri revolusi dipahami sebagai sebagai akibat dari situasi ketika perubahan tata nilai dan norma yang mendadak telah menimbulkan kekosongan nilai dan norma yang dianut masyarakat.
Revolusi terdiri tiga syarat mutlak :
1. Romantika
2. Dinamis
3. dialektika
Hal ini bukan hanya bersarang didadanya pemimpin saja, tetapi disegenap hati rakyat:
a.       Romantika, memukul dan dipukul, menggempur dan digempur, menjebol dan membangun pergantian, ini dirasakan sebagai irama romantikanya revolusi, rasa romantika perjuangan adalah sumber kekuatan abadi dari perjuangan.
b.      Dinamis, oleh karena masyarakat tumbuh secara dinamis maka revolusi kita merupakan “revolusi tuntutan meningkat”, siapa yang tidak dinamis, tidak mungkin dapat meladeni pertumbuhan masyarakat yang amat dinamis itu.
c.       Dialektis, segala pertumbuhan selalu menjadi dialektis dengan timbulnya persoalan-persoalan penentang, yaitu dengan timbulnya kontradiksi, siapa yang tidak dialektis tidak mungkin dapat meladeni dengan segera segala kontradiksi itu.
Hukum–hukum revolusi, kecuali garis-garis besar yang telah disebut diatas pada pokoknya adalah :
a)    Pertama, Revolusi mesti punya lawan dan punya kawan, maka harus ditarik garis pemisah yang terang dan harus diambil sikap yang tepat terhadap kawan dan lawan revolusi
b)   Kedua, Revolusi yang benar-benar revolusi, bukanlah “Revolusi Istana” atau ”Revolusi Pemimpin” melainkan “Revolusi Rakyat” oleh sebab itu revolusi tidak boleh main diatas saja tetapi harus dari atas ke bawah
c)    Ketiga, Revolusi adalah simponinya destruksi dan kontruksi, simponinya penjebolan dan pembangunan, karena penjebolan tanpa adanya pembangunan sama juga dengan anarki, dan sebaliknya pembangunan saja tanpa penjebolan berarti kompromi, reformisme.
d)   Keempat, Revolusi selalu punya tahap-tahapnya, dalam revolusi Indonesia, ada tahap Nasional-Demokratis dan Sosialis. Tahapan pertama harus dirampingkan dahulu kemudian ditingkatkan lagi kepada tahapan kedua- inilah Dialektika Revolusi
e)    Kelima, Revolusi harus punya program yang jelas dan tepat, yaitu :
1. Dasar/tujuan dan kewajiban Revolusi
2. Kekuatan-kekuatan Revolusi
3. Sifat Revolusi
4. Hari depan Revolusi
5. Musuh-musuh Revolusi
f) Keenam Revolusi harus punya soko guru yang tepat, pemimpin yang tepat, yang berpandangan jauh kedepan, konsekuen dan sanggup melaksanakan tugas-tugas revolusi sampai pada akhirnya dan harus memiliki kader-kader yang tepat pengertiannya dan tinggi semangatnya.

PENUTUP
Revolusi merupakan suatu perubahan yang pasti terjadi dan berlangsung dengan cepat walau perubahan itu tidak masuk dalam perencanaan maupun perencanaan yang telah disiapkan. Akan tetapi revolusi tidak dapat dilaksanakan disetiap tempat, karena revolusi mempunyai beberapa aspek untuk dapat terwujud. Revolusi merupakan perubahan yang tidak dapat diduga kapan bisa tuntas, revolusi bisa tuntas dengan instan atau cepat, namun revolusi juga dapat diselesaikan dengan waktu yang lama.   


DAFTAR PUSTAKA

  • Haryono, M. Yudie & Dwi Laksono, Iwan, Merebut Mimpi Bangsa, Jakarta: Kalam Nusantara, 2008
  • Andito (ed), Menggusur Status Quo, Bandung: PT Remaja Rosda Karya, 1998, Cet.ke-1
·         Bertrand, Russell, Kekuasaan Sebuah Analisis Social Baru, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1998
http://id.wikipedia.org/wiki/Revolusi

1 komentar:

  1. The Ultimate Guide To Betting on Horse Racing - DrmCD
    How to Place Your Bet · 1. Place a Bet · 2. 전라북도 출장안마 Place a Bet 안양 출장안마 · 영천 출장마사지 3. Place a Bet · 광주 출장안마 4. 제주도 출장안마

    BalasHapus